Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat selisih antara US Treasury dan SBN semakin menipis dan keputusan Bank Indonesia (BI) perihal suku bunga. Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka di angka 15.780/US$ atau melemah 0,28% terhadap dolar AS bahkan di tengah perdagangan sempat menembus level psikologis Rp15.800/US$. Posisi ini merupakan yang terparah sejak 9 April 2020.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada Kamis (19/10/2023) pukul 09.04 WIB, berada di posisi 106,58 atau naik tipis 0,02% jika dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (18/10/2023) yang ditutup di angka 106,56. Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) perihal suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Pelaku pasar mulai terbelah dalam memperkirakan suku bunga acuan BI. Mayoritas lembaga memang masih memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini. Namun, proyeksi jika BI akan mengerek suku bunga sudah mulai muncul. Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ambruknya mata uang Garuda serta derasnya capital outflow. Nilai tukar rupiah juga jeblok di angka 1,75% sepanjang Oktober ini, jauh lebih besar dibandingkan pada September 2023 yang tercatat 1,48% dan Agustus yang mencapai 1%
+ There are no comments
Add yours