JAKARTA- Ekonom menilai rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengubah kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) sebagai langkah yang tepat dan lebih sasaran. Kepala Riset INDEF, Abra El Talattov, menyebutkan bahwa kondisi saat ini, dengan harga minyak mentah dunia yang lebih rendah dari asumsi APBN dan inflasi yang melandai, membuat kebijakan ini semakin relevan. Ia juga mengingatkan agar kriteria penerima BLT diperluas untuk mencakup kelompok rentan dan menengah bawah, serta menekankan pentingnya mengukur keberhasilan kebijakan ini melalui pengurangan konsumsi BBM bersubsidi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan dua opsi skema subsidi BBM, yakni pemindahan subsidi BBM menjadi BLT dan pemberian subsidi untuk fasilitas umum seperti rumah sakit dan transportasi. Selain itu, Bahlil juga menyebutkan adanya opsi ketiga yang masih dalam pembahasan, yakni peningkatan subsidi untuk beberapa barang tertentu. Keputusan terkait skema ini masih dalam proses, dan pemerintah berencana melaporkannya setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden.
+ There are no comments
Add yours