Negara tetangga Indonesia, Malaysia, mengalami penurunan tingkat kesuburan total pada 2022. Penurunan tersebut adalah yang nilai terendah dalam 50 tahun terakhir. Melansir dari Malay Mail, Departemen Statistik Malaysia (DOSM) menyebutkan bahwa pada 2022, tingkat kesuburan perempuan Malaysia berusia 15 hingga 49 tahun berada di angka 1,6 anak per orang.
Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan pada 2021 yang mencapai 1,7 anak per perempuan. Ketua DOSM, Datuk Seri Mohd Uzin Mahidin, mengatakan bahwa statistik tersebut menandai tingkat kesuburan terendah di Malaysia dalam lima dekade. Dalam laporan yang sama, DOSM juga mengungkapkan tren penurunan tingkat kesuburan total di seluruh kelompok etnis utama di Malaysia sepanjang 2011 hingga 2022. Hasilnya, Total Fertility Rate (TFR) tertinggi dialami oleh etnis Melayu, yakni sebesar 2,1 anak per perempuan. Sementara itu, TFR terendah dicatatkan oleh etnis Tionghoa dengan 0,8 anak per perempuan.
Sementara itu di Asia Tenggara (ASEAN), negara-negara yang mencatatkan penurunan tingkat kesuburan adalah Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Malaysia. “Sebaliknya, Filipina, Laos, Kamboja, Indonesia, dan Malaysia memiliki tingkat kesuburan total di atas tingkat penggantian,” kata Mohd Uzin. Tren menurunnya angka kelahiran terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan tingkat kesuburan total di Tanah Air akan terus mengalami penurunan hingga 2045 di angka 1,97 anak per perempuan. Ini artinya, akan semakin jarang perempuan Indonesia yang memiliki anak lebih dari satu.
+ There are no comments
Add yours