JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,91% ke posisi 7.583,97 pada sesi Kamis (31/10/2024) setelah alami penurunan selama enam hari berturut-turut hingga menyentuh level 7.000. Meskipun IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.600 pada awal sesi, IHSG kembali turun mendekati 7.500 satu jam sebelum sesi berakhir. Nilai transaksi pada sesi ini mencapai Rp 6 triliun, dengan sektor energi mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,04%. Beberapa saham besar, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), menjadi penyokong terbesar indeks.
Kinerja positif perbankan besar pada kuartal III-2024 turut membantu menguatnya IHSG. BBCA melaporkan laba bersih Rp 41,1 triliun, naik 12,8% yoy, sementara BBRI membukukan laba Rp 45,06 triliun atau naik 2,4%. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masing-masing mencatatkan pertumbuhan laba tahunan sebesar 3,52% dan 7,56%. Meskipun perbankan mencatat kinerja yang solid, pasar masih berhati-hati sambil menunggu rilis data ekonomi dari dalam dan luar negeri, yang dinilai penting bagi investor.
Di Asia, China akan merilis data PMI Manufacturing Oktober 2024, dengan proyeksi kenaikan dari 49,8 menjadi 50,1 yang menandakan potensi ekspansi. Jika sektor manufaktur China pulih, sentimen positif bagi perdagangan Indonesia dapat meningkat. Bank of Japan (BoJ) juga diantisipasi akan merilis kebijakan suku bunga dan prospek ekonomi Jepang. Sementara itu, Indonesia menunggu data inflasi dan PMI Manufacturing yang dirilis pada 1 November, yang akan memberikan gambaran mengenai kondisi aktivitas manufaktur dan inflasi domestik.
+ There are no comments
Add yours