JAKARTA – Prospek kinerja emiten CPO diperkirakan tetap positif berkat beberapa katalis dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Dua faktor utama adalah rencana pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan yang baru dan upaya untuk mencapai swasembada energi. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo mengungkapkan bahwa pemotongan levy ekspor dan program biodiesel B40 serta B60 mendukung prospek yang optimis.

“Prospek emiten CPO juga cukup menarik dengan adanya program B40 dan B60,” ujar Azis, Kamis (24/10/2024).

Peraturan Presiden No.132/2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan secara resmi membentuk Badan Pengelola Dana Perkebunan yang akan mengatur komoditas kelapa sawit, kakao, dan kelapa. Badan ini bertugas mengumpulkan dan mengelola dana dari pungutan ekspor perkebunan untuk digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia, penelitian, promosi, dan infrastruktur.

Dalam laporan keuangan kuartal III/2024, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) melaporkan laba bersih meningkat menjadi Rp1,61 triliun, dengan pendapatan mencapai Rp6,24 triliun. Pendapatan tersebut didorong oleh produk kelapa sawit dan turunannya, serta kontribusi dari beberapa pelanggan utama. Selain itu, beban pokok penjualan TAPG juga mengalami penurunan sebesar 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours