JEPANG – Aktivitas manufaktur Jepang terus mengalami kemerosotan selama empat bulan berturut-turut hingga Oktober 2024, dengan Purchasing Managers Index (PMI) au Jibun Bank turun ke 49,0 dari 49,7 pada bulan sebelumnya. PMI yang berada di bawah ambang batas 50,0 menandakan penurunan aktivitas ekonomi. Pelemahan ini dipicu oleh menurunnya permintaan dan pesanan baru, baik di dalam negeri maupun internasional, dengan pesanan luar negeri merosot pada laju tercepat sejak Februari 2023.
Selain sektor manufaktur, sektor jasa di Jepang juga mengalami kontraksi pada bulan Oktober dengan PMI turun ke 49,3, level terendah sejak Februari 2022. Penurunan pesanan baru dan lemahnya permintaan, baik dari dalam maupun luar negeri, membuat para perusahaan jasa mengurangi pesanan baru. Kepercayaan bisnis menurun secara keseluruhan karena ekonomi yang melemah dan kenaikan biaya yang terus meningkat.
Gabungan aktivitas sektor manufaktur dan jasa mencatat kontraksi pertama dalam empat bulan terakhir dengan PMI gabungan turun ke 49,4. Meski ada sedikit perbaikan pada suasana bisnis pabrikan di bulan Oktober, perusahaan Jepang tetap khawatir terhadap kondisi ekonomi global, terutama perlambatan di China dan Amerika Serikat. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Jepang akan melambat menjadi 0,3% pada 2024, turun dari 1,7% pada 2023.
+ There are no comments
Add yours