Jakarta – Penasihat Presiden RI Bidang Energi Kabinet Merah Putih, Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber minyak yang tersebar di berbagai wilayah. Namun, Indonesia membutuhkan ‘pemanis’ yang dapat menggaet investor untuk bisa melanjutkan eksplorasi.
“Di sisi lain kalau itu (kebijakan investasi) terlalu dibukanya menarik nantinya juga banyak yang tanya, lho kok diberikan sama investor asing, jadi ini political decision penting. Keputusan politik itu penting sekali bagaimana kalau kita menarik, kita berikan sweetener, tapi sovereignty kita tidak terganggu, kedaulatan kita, itu susah sekali,” jelas Purnomo.
Saat ini, Indonesia terhitung masih sering mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM), lantaran produksi minyak di Indonesia terus menurun. Berdasarkan laman resmi Kementerian ESDM, produksi minyak dalam negeri saat ini terus menurun, yakni sebesar 584.994 bph per 20 Oktober 2024.
+ There are no comments
Add yours