JAKARTA – Pertumbuhan transaksi digital melalui handphone kian berkembang pesat. Hal ini membuat masyarakat Indonesia mulai meninggalkan transaksi melalui automatic teller machine (ATM). Terkait hal itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membenarkan jika transaksi keuangan digital tumbuh dengan didukung sistem yang aman, lancar, dan andal. “Layanan digital banking tumbuh 34,3% yoy menjadi 5.663 juta transaksi, sementara transaksi uang elektronik tumbuh 29,1% yoy menjadi 2.001 juta transaksi ” jelas Perry.
Sistem pembayaran QRIS mengalami pertumbuhan tertinggi dengan 209,6% yoy. Jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta dengan didominasi merchant UMKM. Sementara pembayaran kartu ATM debit menurun 8,59% yoy menjadi 1.738,5 juta transaksi.
Deputi Gubernur BI Filaningsih Hendarta juga menambahkan QRIS menjadi pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Indonesia. Dia juga menyebut hingga Oktober 2024, volume transaksi QRIS mencapai 4,08 miliar kali. Menurut dia, jumlah transaksi itu telah melampaui target Bank Indonesia pada 2024 yang hanya menargetkan jumlah transaksi sebesar 4,08 miliar. “Ini sudah 163,6% dari target,” kata dia.
+ There are no comments
Add yours