JAKARTA – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terus mengembangkan pasar untuk batu bara metalurgi berkualitas tinggi, menarik minat pelanggan dari Indonesia, Jepang, dan China. Pada semester I 2024, produksi meningkat 17% menjadi 2,98 juta ton, dan pengupasan lapisan penutup juga naik 37%. Meskipun harga batu bara mengalami fluktuasi, kinerja operasional perusahaan tetap solid.
Harga jual rata-rata (ASP) turun 8% dibandingkan tahun lalu, tetapi penjualan melonjak 43% menjadi 2,59 juta ton. EBITDA operasional mencapai US$ 329,5 juta, meningkat 40%, dan laba inti naik 50% menjadi US$ 252,5 juta, mencerminkan kinerja bisnis yang positif.
“Kinerja ini mencerminkan upaya bersama dari semua pihak dalam perusahaan, termasuk PT Kalimantan Aluminium Industry dengan progres konstruksi yang terus berlanjut,” tutur Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (16/10).
Belanja modal ADMR meningkat 233% menjadi US$ 143,0 juta untuk mendukung fasilitas. Pendapatan usaha tumbuh 31% menjadi US$ 607,0 juta, meskipun beban pokok pendapatan juga naik 32%. Total aset meningkat 20% menjadi US$ 1,61 miliar pada akhir Juni 2024.
+ There are no comments
Add yours