Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) resmi membentuk Holding Ultra Mikro pada 13 September 2021 untuk memperkuat model bisnis dan memberikan layanan keuangan terintegrasi bagi usaha ultra mikro.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa setelah pembentukan holding, anggota holding dapat lebih efisien melayani masyarakat mikro dan menjangkau lebih banyak nasabah. Pada 2018, usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan mencapai 45 juta, dengan hanya 15 juta yang mendapatkan layanan dari lembaga keuangan formal. Setelah adanya holding, angka ini meningkat menjadi 37 juta dari total 48 juta usaha yang membutuhkan tambahan pembiayaan.
Holding Ultra Mikro menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI, dengan kredit mikro mencapai hampir 50% dari total kredit BRI. Pada Juni 2024, kredit mikro BRI menyumbang 46,6% dari total penyaluran.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menambahkan bahwa program PNM Mekaar semakin bermanfaat, dengan jumlah debitur meningkat menjadi 15 juta dan outstanding pinjaman mencapai Rp 49,2 triliun.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa sinergi dari holding ini memberikan akses keuangan lebih luas bagi pelaku usaha, dengan outstanding pembiayaan Pegadaian mencapai Rp 77 triliun, naik lebih dari 40%.
+ There are no comments
Add yours