Jakarta – Mata uang Garuda kembali terpuruk terhadap dolar AS, mendekati level Rp15.400/US$. Data Refinitiv menunjukkan pada Kamis (3/10/2024) hingga pukul 11.00 WIB, rupiah melemah 0,82% menjadi Rp15.385/US$. Jika tren ini berlanjut, akan menjadi pelemahan selama empat hari berturut-turut dan yang terburuk dalam pekan ini.
Rupiah tertekan oleh penguatan dolar AS yang terus meningkat, dengan indeks dolar (DXY) naik 0,09% menjadi 101,77, mengakumulasi hampir 1,5% dalam sepekan. Nilai tukar rupiah juga jatuh karena memburuknya sentimen pasar global akibat ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah serangan Iran ke Israel. Investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman.
Di sisi lain, pelaku pasar menunggu data penting dari AS mengenai pasar tenaga kerja. Klaim pengangguran diperkirakan naik menjadi 220.000, sedangkan data non-farm payrolls yang akan dirilis esok hari diproyeksikan di angka 142K, menunjukkan potensi perlambatan. Tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 4,2%, yang akan mempengaruhi kebijakan Federal Reserve mendatang.
+ There are no comments
Add yours