Jakarta – Proses perizinan eksplorasi migas di Indonesia setidaknya membutuhkan 300 izin. Oleh karena itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa percepatan perizinan di sektor migas akan menjadi salah satu prioritas.
Peningkatan lifting minyak bumi menjadi salah satu fokus penataan dalam pengelolaan sektor hulu migas RI. Saat ini, konsumsi minyak Indonesia menyebabkan tingginya impor minyak dan berdampak pada devisa negara. Bahlil berharap reaktivasi sumur-sumur idle dan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dapat meningkatkan produksi minyak dalam negeri.
“Bayangkan kalau (mengurus) izinnya satu izin satu hari, satu tahun baru urus izin. Kalau satu izin bisa selesa dalam tiga hari, berarti 3 tahun hanya buat (mengurus) izin. Jadi bayangkan ke ketidakefektifan kita terhadap usaha hulu migas,” ujarnya.
Meskipun layanan perizinan di ESDM sudah berbasis Online Single Submission (OSS), sistem ini masih perlu penyempurnaan untuk mempercepat proses perizinan.
+ There are no comments
Add yours