SURABAYA – Militer Filipina kembali melawan tindakan China di Laut China Selatan, setelah kapal angkatan laut China menyusul dan mencoba menangkap kapal angkatan laut Filipina yang sedang bertugas pada pekan lalu. Romeo Brawner Panglima Angkata Bersenjata Filipina berkata bahwa kapal Tentara Pembebasaan rakyat China (PLAN) mencoba mendekati saat menyebrang di depan kapal Filipina dekat Pulau Thiu, pos depan Filipina yang besar dan strategis di Laut China Selatan. Pihak Filipina telah meminta China menghentikan tindakan tidak aman tersebut. Akan tetapi, Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan itu.
Insiden tersebut merupakan upaya baru China untuk memantau dan mencegah misi pasokan Filipina di zona ekonomi ekslusif Filipina di Lauta China Selatan. Hampir seluruh wilayah Laut China Selatan telah di klaim oleh China, menjadi jalur perdagangan yang pemasukannya lebih dari US$3 triliun setiap tahunnya.
Sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos menjalin hubungan lebih erat dengan Amerika Serikat (AS), hubungan antara Filipina dan China pun menjadi memburuk. Pada awal September, AS mendukung tindakan Filipina untuk menghilangkan penghalang terapung yang diyakini didirikan oleh China di Laut China Selatang. Wakil Asisten Menteri Pertahanan Lindsey Ford mengatakan jika mereka berkali-kali dan akan terus berkata bahwa mereka akan sepenuhnya mematuhi komitmen-komitmen yang telah diucapkan.
+ There are no comments
Add yours