JAKARTA – Kegembiraan atas stimulus ekonomi China mulai pudar, imbasnya harga minyak mentah pada Rabu (25/9/2024) terpantau lesu. Per pukul 10:24 WIB, harga Brent satbil di posisi US$ 74,92 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WIT) turun 0,03% ke angka US$ 71,25 per barel.
Minyak sempat mendapat dukungan dari stimulus ekonomi pemerintah China, mereka berencana memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti China melalui bank sentral (People’s Bank of China). Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun. “Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase,” kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).
Sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, pengumuman stimulus ekonomi China oleh PBoc akan berkontribusi terhadap harga minyak. namun para analis memperingatkan bahwa bantuan fiskal diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pada ekonomi China, hal ini juga dapat mengurangi dampak awal pengumuman ini terhadap harga minyak. Meskipun begitu penurunan persediaan minyak AS ke 4,34 juta minggu lalu memberikan sedikit dukungan bagi pasar, yang secara umum telah meningkat sejak harga jatuh ke level terendahnya sejak 2021 pada 10 September lalu.
+ There are no comments
Add yours