JAKARTA – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)mengalami penurunan harga lebih dari Rp500 triliun setelah mengalami Auto Reject Bawah (ARB) dua hari berturut-turut akibat diberhentikan dari indeks FTSE.Pada Kamis pekan lalu (19/9/2024), FTSE Russell mengumumkan bahwa saham BREN PT, perusahaan energi terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu akan dihapus dari FTSE Global All Cap Index.
Penghapusan ini berlaku efektif mulai 25/10/2024. Manajemen FTSE mengatakan alasan penghapusan tersebut karena saham BREN hanya menguasai empat pemegang saham utama sebanyak 97% dari seluruh saham yang beredar.Hal tersebut memberikan petunjuk bahwa saham BREN tidak memenuhi syarat free float.Sebagai informasi, syarat minimum free float untuk masuk dalam indeks FTSE adalah 5% dari total saham yang diperdagangkan publik.
Dalam dua hari perdagangan setelah FTSE mengeluarkan BREN, saham-nya mengalami ARB berturut-turut dan telah mengalami penurunan yang nyaris 40% ke posisi Rp7.075 per lembar hingga akhir sesi I hari ini, Senin (23/9/2024). Dalam periode tersebut BREN kapitalisasi pasar-nya sudah menghilang Rp528,45 triliun.Kapitalisasi saham BREN kini kurang dari Rp1 kuadriliun yang membuatnya harus rela tersingkirkan sebagai saham paling ber-value di bursa, digantikan lagi oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
+ There are no comments
Add yours