Jakarta – Satelit Starlink milik Elon Musk menghadapi kritik dari para astronom karena emisi tinggi yang dihasilkannya, yang mengganggu penelitian luar angkasa. Institut Astronomi Radio Belanda (ASTRON) melaporkan bahwa ribuan satelit Starlink generasi kedua mengganggu teleskop radio, terutama teleskop LOFAR, yang digunakan untuk mempelajari objek luar angkasa.
Emisi radiasi dari satelit ini melebihi batas yang ditetapkan oleh International Telecommunications Union. Saat iniI diperkirakan ada sekitar 6.402 satelit Starlink yang mengorbit di ketinggian sekitar 550 km diatas permukaan bumi.
Sementara itu, meskipun Starlink menyediakan internet cepat di daerah terpencil, termasuk di Ukraina dan Yaman, serta menawarkan kecepatan empat kali lebih cepat di Inggris, para ilmuwan khawatir bahwa emisi dan polusi cahaya dari satelit ini menghambat pengamatan astronomi. Mereka menyerukan regulasi yang lebih ketat untuk mengurangi dampak negatif pada penelitian ilmiah. Jika tidak ada tindakan, ancaman terhadap astronomi bisa meningkat di masa mendatang.
+ There are no comments
Add yours