JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang 2024, dengan kenaikan 7,42% year-to-date (ytd), ditutup di level 7.812,13 pada 13 September 2024. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham non-LQ45 seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang melonjak 57,57% ytd, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yang meningkat 416,88% ytd. Namun, indeks LQ45, yang terdiri dari saham-saham paling likuid, justru mencatat penurunan 1,16% ytd, meskipun mengalami kenaikan tipis 0,09% pada penutupan akhir pekan lalu.
Penyebab utama penurunan LQ45 adalah melemahnya saham sektor telekomunikasi dan teknologi, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 16,46% ytd dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang anjlok 29,07% ytd. Saham-saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), yang naik 26,4% ytd, serta PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI), juga mencatat kenaikan, tetapi tak mampu menahan penurunan indeks secara keseluruhan.
Analis memprediksi adanya peluang pemulihan untuk saham-saham LQ45, terutama dari sektor perbankan, properti, dan otomotif, dengan ekspektasi penurunan suku bunga dari The Fed dan Bank Indonesia. Penurunan suku bunga ini diharapkan mendorong kinerja sektor-sektor tersebut, yang pada gilirannya akan mendongkrak indeks LQ45 kembali ke zona hijau di akhir tahun.
+ There are no comments
Add yours