Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan bahwa pembatasan BBM bersubsidi tidak akan memicu kenaikan harga. Kebijakan ini justru akan membuat distribusi lebih tepat sasaran, dengan fokus pada kendaraan berkapasitas mesin di atas 1.400 cc. Dari total 152,4 juta kendaraan di Indonesia, hanya 7% yang terpengaruh oleh kebijakan ini, terutama kendaraan milik masyarakat kelas atas yang selama ini turut menikmati BBM bersubsidi.
Pemerintah juga merencanakan penyediaan BBM rendah sulfur dengan standar Euro 4 untuk mengatasi masalah polusi udara dan memastikan subsidi tepat diberikan kepada kelompok yang membutuhkan. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat kelas menengah, tanpa menambah anggaran subsidi BBM yang sudah mencapai Rp119 triliun per tahun. Subsidi BBM yang tidak tepat sasaran selama ini dinilai tidak optimal dalam mendukung masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Tahap awal penyediaan BBM rendah sulfur akan dimulai di Jakarta dengan distribusi bertahap, sebelum diterapkan secara nasional pada tahun 2028. Pemerintah juga telah menyiapkan kilang minyak yang siap memproduksi solar rendah sulfur, sebagai bagian dari upaya mengatasi tantangan polusi udara yang berkepanjangan.
+ There are no comments
Add yours