JAKARTA – Setelah perancangan cukai rokok yang naik menjadi 5% pada 2025, saham Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) jadi sorotan. Pergerakan harga saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berlawanan arah sepekan terakhir. Sampai dengan Jumat (13/9/2024), saham HMSP mengalami penguatan 0,67% ke Rp750, sementara saham GGRM terkoreksi 0,93% ke Rp16.000 dalam periode yang sama. Dari kacamata konsensus sekuritas yang dihimpun Bloomberg hingga Jumat (13/9/2024), sebanyak 11 dari 19 merekomendasikan membeli saham HMSP. Sisanya 5 analis merekomendasikan hold dan 3 analisis jual. Sementara yang mengulas saham GGRM 9 dari 19 sekuritas merekomendasikan jual, 5 beli dan 5 hold.
Seperti yang diketahui, tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau rokok akan mengalami kenaikan pada 2025 mendatang. Hal ini terjadi seiring berakhirnya tarif multiyears 2023-2024. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati usulan tarif cukai rokok naik minimal 5% pada tahun depan. Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR Wahyu Sanjaya meyampaikan kenaikan ini hanya terjadi pada jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM). Sementara jenis rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) DPR mendorong pemerintah untuk membatasi kenaikannya. “Membatasi kenaikan CHT pada jenis SKT untuk mendorong penambahan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya dalam kesimpulan Rapat Kerja BAKN dengan Kementerian Keuangan soal CHT, Selasa (10/9/2024).
Untuk kedepannya, DPR meminta pemerintah untuk segera merumuskan roadmap atau peta jalan industri hasil tembakau dengan menyederhanakan tahapan kenaikan secara bertahap unutk periode 1 – 15 tahun. Selain itu, kenaikan tarif juga harus mempertimbangkan faktor kesehatan, pengawasan, penerimaan negara, dan keberlangsungan usaha.
+ There are no comments
Add yours