Jakarta – Setelah data inflasi produsen AS yang tampak bergerak lebih rendah, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Dilansir dari Refinitiv, pada Jumat (13/09/2024), rupiah menguat 0,19% di angka Rp15.395/US$.
Amerika Serikat telah merilis data terkait klaim pengangguran yang semakin menambah kondisi pasar tenaga kerja AS dan data inflasi produsen. Jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran yang berakhir 7 September 2024 bertambah sesuai ekspektasi, yakni sebanyak 230.000.
Pada Agustus 2024, data tingkat pengangguran turun dari level tertinggi yang dicapai pada bulan Juli, yaitu sebesar 4,2%. Sementara itu, inflasi produsen AS secara tahunan tampak lebih rendah dari yang diperkirakan, yaitu sebesar 1,7%, angka terendah dalam enam bulan dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,8%.
Hal ini semakin menegaskan bahwa bank sentral AS (The Fed) perlu memangkas suku bunga dalam waktu dekat supaya DXY berpotensi menurun dan minimnya tekanan terhadap rupiah.
+ There are no comments
Add yours