Jakarta – Harga emas dunia terus merangkak naik selama dua hari berturut-turut dan masih menunjukkan penguatan pada Rabu pagi, 11 September 2024. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada Selasa, 10 September 2024, ditutup di level US$ 2.516,11 per troy ons, dengan kenaikan sebesar 0,08% menjadi US$ 2.518,08 pada pagi hari berikutnya. Kenaikan ini mendekatkan harga emas ke level tertinggi sepanjang masa (ATH).
Penguatan harga emas dipicu oleh prospek pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan membuat emas lebih terjangkau dalam mata uang lain. Pemangkasan ini semakin dekat dan kejelasannya diharapkan muncul dari rilis data inflasi utama AS untuk Agustus 2024, yang diperkirakan turun menjadi 2,6% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Juli yang tercatat di 2,9%.
Pada Juli 2024, inflasi di AS mencapai level terendah sejak Maret 2021, didorong oleh penurunan harga di sektor perumahan, transportasi, dan pakaian. Sementara itu, harga energi sedikit naik, terutama bensin. Data inflasi yang lebih rendah ini memperkuat ekspektasi akan adanya pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, yang kemudian mendorong penguatan harga emas.
+ There are no comments
Add yours