Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi baru (all-time high) dengan kenaikan 0,76% ke level 7.761,39 pada penutupan perdagangan Selasa (10/9/2024). Kenaikan ini didorong oleh optimisme pasar akan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Sektor teknologi dan infrastruktur mencatat kenaikan terbesar, masing-masing naik 2,29% dan 1,63%. Volume transaksi IHSG mencapai 23 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp11 triliun.
Pergerakan IHSG
Rupiah juga menguat tipis terhadap dolar AS, ditutup di level Rp15.445/US$, naik 0,03% dari hari sebelumnya. Penguatan ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan minggu depan, di mana mayoritas pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Pergerakan Rupiah
Sementara itu, data ekonomi China menunjukkan perlambatan inflasi konsumen dan deflasi harga produsen, yang menandakan pelemahan ekonomi lebih lanjut. Inflasi China hanya tumbuh 0,6% (yoy) pada Agustus 2024, lebih rendah dari perkiraan 0,7%, sedangkan PPI mengalami deflasi 1,8%.
Wall Street bergerak beragam menjelang rilis data inflasi AS. Nasdaq dan S&P 500 menguat, sementara Dow Jones turun. Pelaku pasar menantikan data inflasi konsumen AS dan debat politik yang dapat memengaruhi kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
+ There are no comments
Add yours