JAKARTA – Kinerja perbankan syariah di Indonesia semakin cemerlang, dengan pertumbuhan pembiayaan mencapai 14,07% yoy pada Mei 2024, melampaui perbankan konvensional yang meraih 12,15% yoy. Meskipun demikian, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, Indonesia masih memiliki banyak peluang untuk belajar dari negara lain, terutama Malaysia yang telah lebih dulu mengembangkan ekosistem ekonomi syariah yang komprehensif.
“Karena Malaysia komitmennya, pemerintahannya, otoritas, dan komitmen stakeholders sangat kuat untuk mengawal perbankan syariah dan ini yang saya kira perlu belajar dari Malaysia, cara mengembangkan dengan komitmen, dengan semua stakeholders terkait,” ungkapnya dalam Sharia Economic Forum, Selasa (3/9).
Indonesia, dengan populasi muslim yang besar, memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi syariah global. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perbankan syariah di Indonesia perlu terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang tidak hanya menarik bagi nasabah muslim, tetapi juga bagi seluruh segmen pasar. Dengan memvariasikan produk dan layanan, perbankan syariah dapat semakin kompetitif dan mampu bersaing dengan perbankan konvensional.
+ There are no comments
Add yours