Jakarta – Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia membeli air kemasan telah menggerus daya beli kelas menengah. Di negara maju, air minum biasanya tersedia gratis di tempat umum, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk itu.
Selain kebiasaan konsumsi air kemasan, penurunan kelas ekonomi juga dipicu oleh pandemi Covid-19, yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan atau bisnis. Faktor-faktor seperti suku bunga tinggi dan kenaikan harga beras semakin memperburuk situasi, menurunkan sekitar 9,48 juta orang dari kelas menengah ke kelas ekonomi yang lebih rendah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah kelas menengah turun dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Kelas menengah di Indonesia semakin mendekati garis kemiskinan, membuat mereka lebih rentan jatuh ke kelas ekonomi yang lebih rendah.
+ There are no comments
Add yours