Jakarta – Harga emas bergerak variatif pekan ini, mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$2.524,57 per troy ons pada Selasa (27/8/2024), sebelum melemah ke US$2.503,03 pada Jumat (30/8/2024). Penurunan 0,72% pada Jumat menghapus penguatan sehari sebelumnya sebesar 0,76%, namun harga tetap di atas level psikologis US$2.500 per troy ons.
Penurunan harga emas ini disebabkan oleh penguatan indeks dolar AS (DXY) yang naik 1% dalam sepekan terakhir, didorong oleh data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, termasuk revisi pertumbuhan PDB kuartal kedua menjadi 3,0% dan peningkatan belanja konsumen sebesar 2,9%. Data inflasi yang moderat juga turut mendukung daya beli konsumen.
Meskipun demikian, pasar masih dalam mode “wait and see” menunggu sinyal lebih lanjut dari The Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, menyebutkan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, namun tanpa rincian mengenai waktu atau besaran penurunan tersebut.
+ There are no comments
Add yours