Jakarta – Harga batu bara terus melandai setelah Arch Resources dan Consol Energy mengumumkan akan membangun raksasa pertambangan batu bara lebih dari Rp77,5 triliun.
Dilansir dari Refinitiv, harga kontrak batu bara September acuan ICE Newcastle pada perdagangan Rabu (21/8/2024) kembali turun 2,08% di level US$146,15 per ton. posisi ini selaras dengan penurunan sebelumnya yakni 20 Agustus 2024 sebesar 1,32%. Posisi harga batu bara saat ini juga merupakan yang terendah sejak 5 Agustus 2024. Harga batu bara sudah melemah dalam dua hari beruntun dengan pelemahan mencapai 3,32% setelah terbang 1,74% pada Senin pekan ini.
Terjadi kekurangan investasi dalam tambang batu bara baru di tengah regulasi emisi yang ketat, tetapi bahan bakar fosil ini diperkirakan akan tetap menjadi bagian dari campuran energi selama bertahun-tahun yang akan datang, terutama di negara-negara seperti India dan China.
Pembukaan tambang batu bara ini akan meningkatkan pasokan global ke depan di tengah isu transisi energi. Artinya, ada kemungkinan pasokan melimpah di tengah melandainya permintaan sehingga hargapun bisa tertekan.
“Kami memperkirakan lebih dari 67% dari volume pro forma perusahaan akan diekspor ke pasar Asia yang berkembang pesat,” kata CEO Consol, James Brock, dalam panggilan dengan analis.
+ There are no comments
Add yours