Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengungkapkan bahwa pertumbuhan belanja pemerintah pada kuartal II-2024 lebih rendah dibandingkan kuartal I-2024. Hal ini disebabkan perbedaan jadwal pembayaran THR dan gaji ke-13. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa konsumsi pemerintah hanya tumbuh 1,42% secara tahunan pada kuartal II-2024.
“Nah, sebaliknya untuk 2024, untuk kuartal II, itu memang terlihat lebih rendah dibandingkan kuartal II tahun lalu. Kenapa? Jawabannya adalah memang jadwal belanjanya waktu itu berbeda dengan tahun ini,” ujar Febrio saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Selasa (6/8/2024)
Meskipun ada penurunan pada kuartal II, Febrio menegaskan bahwa belanja pemerintah sepanjang tahun akan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam APBN. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mengenjot belanja di akhir tahun karena pencapaian belanja tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi dari yang direncanakan.
“Karena belanja kita untuk tahun ini kalau kita lihat itu bahkan terakhir sesuai dengan Lapsemoutlook kita adalah sekitar Rp 87 triliun di atas APBN-nya,”ujar Febrio.
“Jadi sebenarnya nggak ada yang perlu digenjot.” tegasnya. Dia menekankan belanja yang dilakukan sudah sangat baik dan dalam beberapa pos bahkan itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan APBN.
+ There are no comments
Add yours