Emiten energi hijau milik taipan Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energi (BREN), resmi melantai secara perdana awal pekan ini, Senin (9/10). Saham BREN langsung dibuka melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau menguat 25%. Dalam dua hari perdagangan berikutnya saham BREN lanjut ARA dan pada penutupan perdagangan Rabu (11/10) kemarin ditutup di harga Rp 1.515/saham.
Valuasi tersebut membuat BREN langsung masuk dalam 10 perusahaan paling berharga di Bursa Efek Indonesia (BEI). BREN berada di posisi ke-9 emiten dengan nilai pasar terbesar, tepat di belakang emiten Prajogo lainnya, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) dan posisinya di atas Bank Negara Indonesia (BBNI). Kapitalisasi jumbo tersebut juga pada akhirnya ikut membuat harta anak-anak Prajogo yang menggenggam saham BREN secara tidak langsung melonjak signifikan. Ketiga anak Prajogo tercatat merupakan pemegang saham tidak langsung di BREN. Ketiganya menggenggam lewat Green Era Energi Pte. Ltd (GEE) yang pasca IPO kepemilikan sahamnya di BREN akan terdilusi menjadi 23,52%.
Sementara itu Prajogo Pangestu yang menguasai 45,84% saham BREN secara tidak langsung dan merupakan pengendali perusahaan tercatat hartanya yang terikat di saham geothermal ini pasca perdagangan tercatat mencapai Rp 92,91 triliun. Sebagai catatan, saham GEE yang dikuasai anak-anak Prajogo saat ini digadaikan kepada Bangkok Bank berdasarkan Deed of Pledge Over Shares No. 80 tanggal 28 Maret 2023 antara GE dan Bangkok Bank.
+ There are no comments
Add yours