Jakarta – Komoditas nikel dan timah bagi pemerintah memiliki peran yang strategis dalam menempatkan Indonesia sebagai negara vital yang mempengaruhi perekonomian dunia.
Hal ini dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara peluncuran perluasan ekosistem Simbara untuk komoditas nikel dan timah, dari yang sebelumnya untuk komoditas batu bara sejak 2022 silam.
Kementerian Keuangan mencatat Indonesia merupakan produsen nikel terbesar dunia, dengan cadangannya mencapai 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia. Sementara cadangan timah kedua terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 800 ribu ton atau 23% dari total cadangan dunia.
Sri Mulyani mengatakan, pada 2022 realisasi penerimaan negara dari Simbara mencapai Rp 183,5 triliun. Pada 2023 saat harga komoditas turun, penerimaan negara dari Simbara sedikit turun menjadi sebesar Rp 172,9 triliun.
+ There are no comments
Add yours