Jakarta,- Proses merger PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) molor. Pada awalnya, proses merger ini ditargetkan selesai pada Agustus 2023, tetapi hingga memasuki semester kedua tahun ini belum ada tanda-tanda aksi korporasi tersebut akan rampung.
Kendati demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan proses merger dua bank milik Hary Tanoesoedibjo dan James Riady akan tetap terlaksana. Komitmen kedua pihak untuk melanjutkan proses tersebut tercermin dari telah dilakukannya transaksi cross ownership antara kedua grup usaha masing-masing sebesar 10% beberapa waktu yang lalu. Hal ini juga merupakan sebagai upaya memuluskan jalan menuju merger kedua bank.
Sebagai informasi, berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, entitas usaha MNC Grup PT MNC Land Tbk. (KPIG) tercatat melepas sebanyak 4,44 miliar saham BABP atau sebesar 6,82%. Saham yang dilepas itu berpindah ke entitas usaha Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya.Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta NOBU atau sebesar 10%. Saham yang dilepas itu berpindah ke KPIG.
Dian mengatakan bahwa perlu disadari bahwa untuk menyatukan dua bank yang memiliki karakteristik bisnis dan budaya perusahaan berbeda perlu dilakukan secara berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, “Agar nantinya menghasilkan bank yang sehat dan mampu berkembang secara berkelanjutan pasca merger. Apalagi secara individual kondisi dan kinerja kedua bank saat ini masih relatif baik dengan permodalan yang sudah di atas ketentuan minimum,” kata Dian dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (16/7/2024).
+ There are no comments
Add yours