Jakarta – Bursa Asia dibuka dengan suasana yang sumringah pada hari ini, Kamis (11/7/2024). Hal ini didorong oleh ekspektasi data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diprediksi menurun, sehingga dapat mendorong ban sentral AS untuk segera melakukan pemangkasan bunganya.
Tercatat, enam indeks utama Bursa Asia membukukan kenaikan positif pada awal sesi perdagangan. Nikkei menguat 1,31%, diikuti oleh Hang Seng yang naik 0,99%. Sebelumnya, laporan inflasi AS yang dijadwalkan dirilis hari Kamis dapat menjadi sentimen pasar Asia, dengan konsensus menunjukkan kemungkinan The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga pertama kali pada bulan September.
Laporan harga konsumen AS bulan Juni diperkirakan akan menunjukkan perlambatan dengan inflasi sebesar 3,1%, turun dari 3,3% pada bulan sebelumnya. Berdasarkan data saat ini, kontrak berjangka dana The Fed menunjukkan peluang sebesar 70% bahwa bank sentral akan melonggarkan kebijakan pada pertemuan bulan September, menurut CME FedWatch.
Ketua Fed Jerome Powell, kembali pada hari Rabu untuk memberikan kesaksian hari kedua di hadapan Kongres, menyatakan bahwa bank sentral akan mengambil keputusan tentang suku bunga “kapan dan saat” diperlukan. Powell menolak anggapan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September akan dianggap sebagai tindakan politik menjelang pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November.
Penurunan suku bunga AS dapat menjadi berita baik bagi pasar Asia, terutama bagi negara-negara yang melakukan perdagangan internasional dengan menggunakan dolar. Turunnya suku bunga dapat membuat dolar menjadi lebih murah terhadap mata uang lainnya.
+ There are no comments
Add yours