Masyarakat Indonesia harus siap-siap harga barang, dari handphone, pangan, sampai BBM, berpotensi melejit akibat dolar yang selangit. Hidup pun bisa semakin sulit.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (25/6/2024) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat RP16.370/US$.
Sepanjang Juni hingga perdagangan terakhir (25/6/2024) rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat Rp16.320,88/US$. Nilai tersebut melonjak 9,27% dibandingkan rata-rata Juni 2023 senilai Rp14.936,82/US$. Sementara sepanjang 2024 telah menguat 5,29% year-to-date.
Dolar yang tinggi membuat harga-barang-barang esensial kehidupan yang berasal dari impor berpotensi ikut terkerek.
Misalnya saja bahan bakar bensin (BBM) yang menjadi salah satu barang impor terbesar Indonesia.
Kemudian ada bahan pangan yang harganya akan naik, seperti beras dan gula. Selain itu barang elektronik dan smartphone pun harganya bisa semakin mahal.
Kenaikan dolar membuat pertumbuhan nilai ekspor menjadi lebih besar. Sebagai contoh, smartphone memiliki nilai ekspor periode Januari hingga Maret 2024 US$687,62 juta, tumbuh 2,3% dari periode yang sama 2023 senilai US$672,17 juta, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
+ There are no comments
Add yours