Fenomena yang terjadi karena perubahan iklim terus menerus muncul. Salah satunya adalah kenaikan muka air laut, yang mengancam pemukiman di pesisir, menjadikannya calon ‘atlantis’ baru.
Terbaru, kenaikan muka air laut telah mengancam keberadaan pulau pemukiman yang bernama Gardi Sugdub di Panama. Kondisi ini membuat 300 keluarga yang tinggal di pulau itu harus menghadapi ancaman evakuasi di tahun-tahun mendatang.
“Kami sedikit sedih, karena kami akan meninggalkan rumah-rumah yang telah kami kenal sepanjang hidup kami, hubungannya dengan laut, tempat kami memancing, tempat kami mandi dan tempat para turis datang, namun lautnya semakin tenggelam. pulau ini sedikit demi sedikit,” kata seorang warga Gardi Sugdub bernama Nadín Morales kepada Associated Press (AP), Senin (3/6/2024).
Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Panama mengatakan bahwa beberapa orang telah memutuskan untuk tinggal di pulau itu sampai keadaan tidak aman lagi. Ia menyebut pihak berwenang sendiri tidak akan memaksa para warga untuk pergi.
Dua dekade lalu, Pemerintahan otonom suku Guna mempertimbangkan untuk adanya evakuasi di pulau Gardi Sugdub. Mereka juga telah mengembangkan sebuah kawasan perumahan di daratan yang menelan biaya US$ 12 juta (Rp 195 miliar).
Namun memindahkan warga ke daratan masih menghadapi kendala. Seorang warga Gardi Sugdub lainnya, Evelio López, mengatakan masyarakat pulau itu masih terbiasa untuk melakukan aktivitas ekonomi yang berbasis pada kebudayaan mereka yang dekat dengan laut.
“Meninggalkan laut, aktivitas ekonomi yang kami lakukan di pulau itu, dan sekarang kami akan berada di tanah yang kokoh, di dalam hutan. Kita akan melihat hasilnya dalam jangka panjang,” ujarnya.
+ There are no comments
Add yours