Kehadiran Starlink di Indonesia menimbulkan ancaman besar bagi penyedia layanan internet lokal, karena perusahaan milik Elon Musk ini menawarkan harga yang jauh lebih murah dan diskon khusus untuk perangkat keras.
Starlink menawarkan layanan dengan harga Rp 750 ribu per bulan, sementara perangkat kerasnya dijual seharga Rp 7,8 juta, dengan harga promo sebesar Rp 4,6 juta hingga 10 Juni. Sebagai perbandingan, layanan VSAT lokal yang unlimited dihargai Rp 3,5 juta per bulan, dengan perangkat keras termurah seharga Rp 9,1 juta. Sekjen ASSI, Sigit Jatiputro, menyatakan bahwa pemain lokal sudah mulai merasakan dampak dari masuknya Starlink, dengan banyak pelanggan baru beralih ke layanan ini.
Dia memprediksi bahwa penyedia layanan VSAT lokal mungkin tidak akan bertahan dalam setahun ke depan, terutama di daerah pedesaan dan maritim. Sementara itu, bisnis Fixed Broadband seperti First Media dan Indihome di perkotaan masih bisa bertahan, meskipun ancaman dari Starlink tidak bisa diabaikan.
+ There are no comments
Add yours