Jakarta – Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (30/9/2025) pagi, dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap prospek kelebihan pasokan. Langkah OPEC+ yang diperkirakan akan menambah produksi, serta dimulainya kembali ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak, menjadi faktor utama yang menekan harga di pasar energi global. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif setelah awal pekan lalu harga minyak sempat anjlok lebih dari 3%.
Menurut analis IG, Tony Sycamore, tekanan harga muncul setelah adanya laporan bahwa OPEC+ berpotensi menyepakati tambahan produksi sekitar 137.000 barel per hari pada pertemuan akhir pekan ini. Selain itu, arus minyak mentah dari wilayah Kurdistan Irak ke Turki juga menambah kecemasan pasar, karena pasokan ini kembali setelah tertahan selama 2,5 tahun akibat kebuntuan politik.
Di sisi lain, pasar juga masih menimbang risiko geopolitik, terutama serangan drone Ukraina ke kilang Rusia yang sebelumnya sempat mengganggu pasokan. Namun, kekhawatiran tersebut tidak sekuat isu surplus yang membayangi. Investor energi pun memilih untuk berhati-hati dan menunggu kepastian hasil pertemuan OPEC+ pada akhir pekan ini, yang diperkirakan akan menentukan arah harga minyak dalam beberapa pekan ke depan.
+ There are no comments
Add yours