Surabaya-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar aksi nyata pelestarian lingkungan di kawasan pesisir Surabaya. Melalui proyek Mangrove Adaptive and Resilient Village for Enhanced Livelihoods by Adopting Sustainable and Environmentally-Friendly Aquaculture (MARVEL SEA), Pemkot Surabaya bersama WVI melakukan aksi penanaman 1.000 bibit mangrove dan pembersihan sampah di kawasan pesisir, tepatnya di sungai Afur Kelurahan Wonorejo, Surabaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, aksi ini digelar mulai 27-28 September 2025. Aksi pelestarian lingkungan ini, melibatkan sebanyak 115 relawan Kind Circle (KinCir) dari WVI.
“Kami mengapresiasi inisiatif Wahana Visi Indonesia dan para relawan yang sudah berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian pesisir Surabaya. Upaya seperti ini sangat mendukung program pemerintah dalam penanganan sampah dan rehabilitasi ekosistem mangrove,” kata Dedik, Minggu (28/9/2025).
Dedik menyampaikan, selain penanaman mangrove dan membersihkan sampah di sungai dan pesisir, WVI bersama relawan KinCir turut memilah sampah organik, anorganik, dan B3. Tidak hanya itu, para relawan yang terlibat dalam aksi nyata ini, turut serta mengangkut sampah hasil bersih-bersih bersama ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) DLH Surabaya. Dedik menambahkan, kegiatan ini sebagai edukasi lingkungan dan menjadi kegiatan yang menarik dilakukan bersama anak-anak. Aksi kolektif ini merupakan hasil kolaborasi dari masyarakat, pemerintah daerah, dan WVI untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat, keluarga, dan anak-anak.
“Kami berharap, kolaborasi lintas sektor ini dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menjadi tanggung jawab bersama,” harapnya.
Sementara itu, Area Program Manager Simokerto WVI, Charles Frans mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan visi WVI untuk mendorong terciptanya lingkungan hidup yang utuh untuk anak ke depannya. Melalui kolaborasi antara WVI dan DLH Kota Surabaya ini, Charles berharap, masyarakat pesisir juga memiliki kesadaran untuk menjaga alam demi keberlanjutan masa depan generasi berikutnya.
Charles menambahkan, aksi ini merupakan bagian dari respons WVI untuk meningkatkan ketahanan lingkungan area pesisir Kota Surabaya. Charles menyebutkan, menurut data DLH tahun 2024, Kota Surabaya menghasilkan sekitar 1.800 ton sampah per hari atau setara dengan 0,6 kg per orang per hari. Sementara itu, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2024, Jawa Timur memiliki 30.839,3 hektare hutan mangrove dan berpotensi untuk diperluas hingga 43.795.
“Kami juga berharap kegiatan ini menjadi awal dari kebiasaan baik, seperti mengurangi sampah dari rumah, menjaga kebersihan sungai dan pantai, serta terus mendukung gerakan restorasi mangrove di wilayah pesisir,” pungkasnya.
+ There are no comments
Add yours