Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak semua pihak terkait untuk secara serius mengatasi permasalahan harga dan ketersediaan stok beras di pasaran. Ketua YLKI, Niti Emiliana, menyatakan bahwa polemik soal beras belum juga beres dan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. YLKI menyoroti ketidaksesuaian antara pernyataan Menteri Pertanian mengenai stok beras yang melimpah dengan kenyataan harga yang masih tinggi dan kekosongan stok di pasaran. YLKI menekankan bahwa definisi stok beras melimpah seharusnya tidak hanya berada di hulu atau gudang, melainkan juga tersedia di pasaran yang mudah diakses masyarakat dengan kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau. YLKI juga menyoroti eskalasi harga beras di ritel modern yang memberatkan konsumen dan tidak sesuai dengan daya beli. Konsumen seringkali terkecoh dengan harga beras khusus terfortifikasi yang harganya jauh lebih mahal karena kekosongan stok beras premium dan medium. Oleh karena itu, YLKI meminta pemerintah memenuhi hak dasar konsumen untuk memenuhi stok beras di pasaran dengan akses yang mudah, kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau. YLKI juga mendorong Bapanas dan Perum Bulog untuk mempercepat pendistribusian beras SPHP, serta mendesak Kementerian Perdagangan, Bapanas, Satgas Pangan, dan Kepolisian untuk mengusut tuntas proses distribusi beras.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours