Jakarta – Salesforce, perusahaan software asal Amerika Serikat, memangkas 4.000 posisi layanan pelanggan dan menggantinya dengan agen AI bernama Agentforce. Langkah ini diumumkan CEO Marc Benioff pada 6 September 2025, yang mengatakan kebutuhan tenaga kerja di layanan dukungan turun drastis karena teknologi AI. Saat ini, interaksi layanan pelanggan terbagi rata antara agen AI dan manusia.
Penggunaan Agentforce menekan jumlah kasus dukungan yang harus ditangani manusia, sehingga Salesforce tidak perlu lagi merekrut insinyur dukungan baru. Ratusan karyawan yang terdampak dipindahkan ke bidang lain seperti layanan profesional, penjualan, dan customer success. Perusahaan merasa penggabungan AI dan manusia dapat meningkatkan efisiensi tanpa menghilangkan peran manusia.
Keputusan ini muncul di tengah lonjakan penggunaan AI global yang dipicu oleh kesuksesan ChatGPT sejak 2022. Meski menuai kontroversi, CEO Benioff menyatakan perubahan ini adalah kenyataan baru, bukan distopia.
+ There are no comments
Add yours