Jakarta – Rupiah melemah 0,21% ke Rp16.430 per dolar AS pada pembukaan perdagangan 3 September 2025, terdorong kenaikan indeks dolar AS (DXY) yang menguat 0,06% ke level 98,45. Pelemahan ini dipengaruhi ketidakpastian pasar menanti data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pekan ini, terutama laporan non-farm payrolls sebagai indikator kebijakan suku bunga The Fed.

Pelaku pasar memprediksi peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin mencapai 89%, yang turut memicu reli emas dan logam mulia karena kekhawatiran inflasi jangka panjang dan gejolak pasar global. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dan terus berupaya memperkuat nilai tukar, dengan target menekan level rupiah menjadi Rp16.300 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan optimisme menjaga stabilitas nilai tukar dan menyebut telah menahan pelemahan rupiah yang sempat sentuh Rp16.560. BI terus berupaya agar rupiah kembali menguat demi kestabilan moneter dan pasar keuangan nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours