Jakarta – Di tengah konflik berdarah yang telah berlangsung hampir 21 bulan, Hamas memberikan respons mengejutkan dengan menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi terkait proposal gencatan senjata yang diusulkan. Dukungan Amerika Serikat terhadap proposal ini menambah bobot diplomasi yang tengah berlangsung, terutama menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington. Pernyataan resmi Hamas menekankan keseriusan mereka dalam proses negosiasi untuk mencapai mekanisme implementasi gencatan senjata yang efektif. Langkah ini disambut dengan hati-hati oleh berbagai pihak, mengingat sejarah panjang konflik dan kompleksitas isu-isu yang terkait. Proposal gencatan senjata yang diajukan mencakup jeda konflik selama 60 hari. Selama periode ini, direncanakan pertukaran sandera dan tahanan antara Hamas dan Israel. Hamas bersedia membebaskan sebagian sandera Israel yang masih hidup sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina. Namun, sekutu dekat Hamas, Jihad Islam, menyatakan dukungannya dengan syarat adanya jaminan kuat bahwa Israel tidak akan melancarkan serangan balasan setelah pertukaran tersebut. Kondisi di lapangan tetap tegang, dengan serangan militer Israel yang terus berlanjut di berbagai wilayah Gaza. Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat konflik yang berkepanjangan. Lebih dari 57.000 warga Palestina telah tewas, dan sebagian besar penduduk kehilangan tempat tinggal. Pasokan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan berada di titik kritis. Gencatan senjata, jika tercapai, diharapkan dapat membuka akses bantuan kemanusiaan dan meringankan penderitaan warga sipil. Namun, kesuksesan negosiasi ini bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat dan tekanan internasional yang berkelanjutan untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan. Dua percobaan gencatan senjata sebelumnya telah gagal, meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan kegagalan kali ini.
You May Also Like
NETANYAHU ANCAM LANJUTKAN PERANG SENJATA GAZA BARU DI MULAI
October 13, 2025
TRUMP SETUJU TIKTOK BEROPERASI KEMBALI DI AS MELALUI PERINTAH EKSEKUSI
September 26, 2025
TRUMP UNDANG PRABOWO KE FORUM PERDAMAIAN TIMUR TENGAH DI PBB
September 24, 2025
+ There are no comments
Add yours