Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan bahwa kondisi pusat perbelanjaan di Indonesia mulai menunjukkan pemulihan setelah sempat sepi. Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa tingkat kunjungan ke mal tumbuh 10-15% per Mei 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Meski daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, terutama di kalangan menengah bawah, antusiasme masyarakat untuk datang ke mal kembali meningkat, bahkan diiringi dengan pembukaan mal-mal baru yang ramai dikunjungi.
Namun, Alphonzus menyebutkan bahwa tidak semua pusat perbelanjaan mengalami pemulihan yang sama. Mereka yang belum mampu menawarkan pengalaman belanja yang unik cenderung masih sepi. Di sisi lain, sektor hiburan serta makanan dan minuman justru terus tumbuh, karena jenis usaha ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat. Perubahan gaya konsumsi juga terlihat di mana pengunjung, khususnya dari kelas menengah bawah, menjadi lebih selektif dalam belanja dan memilih produk dengan harga satuan lebih rendah.
Kini, mal tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat bertransaksi, tetapi juga sebagai ruang sosial. Pengunjung datang untuk bersantai, bersosialisasi, dan menikmati suasana. Menurut Alphonzus, transformasi pusat perbelanjaan menjadi penting, terutama dalam menghadirkan kombinasi tenant yang menarik, kenyamanan bangunan, serta ruang untuk interaksi sosial. Pusat perbelanjaan yang mampu menawarkan pengalaman menyeluruh cenderung lebih berhasil menarik dan mempertahankan pengunjung.
+ There are no comments
Add yours