JAKARTA-Pengamat keuangan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli emas, terutama saat harga sedang tinggi. Ia menekankan bahwa emas sebaiknya diperlakukan sebagai instrumen investasi jangka panjang, bukan untuk mengejar keuntungan cepat. Membeli emas karena FOMO (fear of missing out) justru berisiko membuat investor membeli di harga puncak dan mengalami kerugian ketika harga terkoreksi.

Menurutnya, harga emas memang cenderung naik dalam jangka panjang, tetapi pergerakan dalam jangka pendek bisa sangat fluktuatif. Karena itu, masyarakat disarankan membeli emas secara bertahap dan terencana, bukan karena dorongan sesaat. Strategi seperti dollar-cost averaging atau membeli di saat harga stabil dinilai lebih bijak ketimbang mengejar tren kenaikan mendadak.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa emas sebaiknya tidak menjadi satu-satunya aset dalam portofolio investasi. Diversifikasi tetap penting agar risiko bisa tersebar dengan baik. Emas memang menjadi pelindung nilai (safe haven) saat ketidakpastian ekonomi meningkat, tetapi tetap harus dipadukan dengan aset lain sesuai dengan profil risiko masing-masing investor.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours