JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa rencana menambah impor minyak dan gas (migas) dari Amerika Serikat masih berada dalam tahap pembahasan dan bersifat dinamis. Wacana ini muncul sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan ekonomi strategis, khususnya jika Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. Menurut Airlangga, pemerintah terus memantau perkembangan politik di Amerika dan menyiapkan berbagai skenario kerja sama.

Airlangga menjelaskan bahwa peningkatan impor migas bisa menjadi bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang saling menguntungkan. Namun, ia menekankan bahwa keputusan final akan mempertimbangkan kepentingan nasional, termasuk kestabilan neraca perdagangan dan ketahanan energi. Pemerintah juga akan melibatkan pemangku kepentingan terkait untuk mengkaji dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut.

Meski demikian, Airlangga mengingatkan bahwa situasi global, termasuk dinamika politik di Amerika, belum sepenuhnya pasti. Oleh karena itu, pemerintah mengambil pendekatan fleksibel dan berhati-hati dalam merumuskan kebijakan. Ia memastikan bahwa Indonesia tetap mengedepankan prinsip kemandirian energi sekaligus membuka peluang memperkuat hubungan internasional secara strategis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours