JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimisme bahwa Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada tahun 2025, meski tekanan global meningkat dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi proyeksi pertumbuhan Indonesia menjadi 4,7 persen. Optimisme ini didasarkan pada kinerja ekonomi kuartal I-2025 yang positif, terutama dari konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah yang terdorong oleh momen Ramadan dan Idulfitri.
Faktor lain yang mendukung adalah keberlanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN), meningkatnya investasi properti swasta, serta aktivitas ekspor yang tetap kuat, khususnya dari komoditas seperti CPO, besi dan baja, serta peralatan elektrik. Sri Mulyani juga menekankan pentingnya menjaga keyakinan pelaku usaha dan menyebut bahwa impor barang modal meningkat sebagai indikasi positif investasi nonbangunan.
Menanggapi koreksi IMF yang disebabkan oleh kebijakan tarif resiprokal dari Presiden AS Donald Trump, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan tetap responsif, termasuk dengan upaya negosiasi internasional dan deregulasi domestik. Evaluasi terhadap target pertumbuhan APBN 2025 sebesar 5,2 persen akan dilakukan pertengahan tahun, dengan mempertimbangkan dinamika global serta langkah mitigasi risiko yang tengah disiapkan.
+ There are no comments
Add yours