Pasar saham global melonjak tajam pada Kamis (10/4/2025) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif baru terhadap sejumlah negara selama 90 hari. Indeks S&P 500 naik lebih dari 9% dan Nasdaq melonjak 12%, sementara di Asia dan Eropa, indeks Nikkei 225 Jepang dan FTSE 100 Inggris masing-masing naik 9% dan 4%. Namun, keputusan mendadak ini menuai kecaman dari Partai Demokrat yang menuding adanya potensi manipulasi pasar dan praktik perdagangan orang dalam (insider trading), terutama karena saham Trump Media & Technology Group (TMTG) melonjak 22% setelah pengumuman tersebut.
Tuduhan serius disuarakan oleh sejumlah politisi Demokrat, termasuk Senator Adam Schiff dan Chris Murphy, yang meminta penyelidikan atas siapa saja yang mengetahui rencana penangguhan tarif sebelum diumumkan ke publik. Mereka menyoroti waktu pengumuman yang berdekatan dengan lonjakan saham-saham tertentu, serta pembelian saham oleh anggota Kongres dari Partai Republik seperti Marjorie Taylor Greene, yang dilaporkan membeli saham-saham besar seperti Amazon dan Apple sebelum pasar rebound. Alexandria Ocasio-Cortez bahkan mendesak agar seluruh anggota Kongres mengungkap transaksi saham mereka dalam 24 jam terakhir.
Menanggapi tudingan tersebut, Presiden Trump menyatakan bahwa keputusan dibuat “dalam beberapa hari terakhir” dan diumumkan pagi itu. Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut keputusan itu bagian dari strategi negosiasi Trump yang disebut sebagai “art of the deal.” Meski demikian, kontroversi terus bergulir, dan tekanan agar dilakukan penyelidikan resmi terhadap dugaan perdagangan orang dalam pun semakin menguat di tengah gejolak pasar yang terjadi.
+ There are no comments
Add yours