Jakarta – Kementerian Keuangan melaporkan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 104,2 triliun hingga akhir Maret 2025. Angka tersebut setara dengan 0,43% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, atau sekitar 16,9% dari total target defisit APBN 2025 sebesar Rp 616,2 triliun (2,53% dari PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjaga pengelolaan APBN secara hati-hati dan transparan.
“Kita akan tetap menjaga APBN dan terutama utang maupun defisit secara tetap prudent, transparan,” ujar Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Pendapatan dan Belanja Negara
Hingga Maret 2025, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 516,1 triliun atau 17,2% dari target tahun ini yang sebesar Rp 3.005,1 triliun. Sementara itu, realisasi belanja negara telah mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari total alokasi sebesar Rp 3.621,3 triliun.
Rincian pendapatan negara berasal dari:
- Penerimaan perpajakan: Rp 400,1 triliun (16,1% dari target Rp 2.490,9 triliun)
- Penerimaan pajak: Rp 322,6 triliun (14,7% dari target Rp 2.189,3 triliun)
- Kepabeanan dan cukai: Rp 77,5 triliun (25,7% dari target Rp 301,6 triliun)
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp 115,9 triliun (22,6% dari target Rp 513,6 triliun)
Sementara itu, belanja negara terdiri atas:
- Belanja Pemerintah Pusat: Rp 413,2 triliun (15,3% dari pagu Rp 2.701,4 triliun)
- Belanja Kementerian/Lembaga: Rp 196,1 triliun (16,9% dari pagu Rp 1.160,1 triliun)
- Belanja non-K/L: Rp 217,1 triliun (14,1% dari pagu Rp 1.541,4 triliun)
- Transfer ke Daerah: Rp 207,1 triliun (22,5% dari target Rp 919,9 triliun)
Surplus Keseimbangan Primer dan Pembiayaan Anggaran
Menariknya, di tengah defisit tersebut, keseimbangan primer berhasil mencatat surplus sebesar Rp 17,5 triliun. Angka ini setara dengan -27,7% dari target defisit keseimbangan primer tahun ini yang dipatok sebesar Rp 63,3 triliun.
Adapun realisasi pembiayaan anggaran per akhir Maret 2025 telah mencapai Rp 250 triliun, atau 40,6% dari target pembiayaan yang disesuaikan dengan defisit APBN 2025.
Dengan perkembangan ini, pemerintah menegaskan akan terus memantau realisasi anggaran secara cermat dan menjaga kesinambungan fiskal nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.
+ There are no comments
Add yours