SURABAYA – Romauli Nainggolan Dosen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Ciputra (UC) Surabaya mengatakan harga emas anjlok diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu hukum demand and supply dan kebijakan perang dagang Amerika Serikat.
Roma menyampaikan bahwa kebijakan Donald Trump Presiden yang menetapkan tarif impor 32 persen, berdampak pada kemampuan Indonesia dalam mengeskpor produk ke negara tersebut. Para investor mulai antisipasi untuk investasi dengan melepas emas mereka.
“Mereka (investor) harus tetap melakukan ekspor, tapi ekspornya tertahan ke negara tujuan Amerika. Mereka harus cari ke negara yang lain. Nah, untuk negosiasi ke negara lain, dia tetap akan operasional, dia butuh dana investasinya dicairkan. Nah, dia lepas emasnya,” ujar Roma.
Roma menyarankan kepada mnasyarakat awam yang baru membeli emas, tidak menjual emasnya sekarang. Karena akan merugikan dan nilainya mengalami penurunan.
“Untuk masyarakat yang sudah punya emas sekarang, sebaiknya jangan jual dulu emas kalau sedang turun-turunnya, narena ruginya akan double ity. Dia akan kena potong dengan biaya operasional pembuatan emas. Yang kedua dia kena potong dari harga emas dunia,” imbuhnya.
Roma menegaskan pada Bank Indonesia untuk menjaga kurs rupiah saat ini. Ia juga menambahkan, bahwa pemerintah harus mencari solusi alternatif untuk ekspor Indonesia ke negara-negara lain seperti Eropa.
“Pemerintah kita harus cari solusi ekspor kalau sudah ada perang dagang kayak begini. Cari ke negara-negara yang berpeluang selain Amerika, entah ke negara di Eropa, karena kita cukup banyak mengekspor ke Amerika,” kata Roma.
+ There are no comments
Add yours