JAKARTA – China berencana membangun stasiun penelitian laut dalam di kedalaman sekitar 1.828 meter di bawah permukaan Laut China Selatan, dengan target penyelesaian pada tahun 2030. Fasilitas ini dirancang untuk menampung hingga enam ilmuwan yang dapat tinggal selama satu bulan. Fokus utama penelitian adalah ekosistem ‘cold seep’ yang kaya akan hidrat metana, sumber energi potensial. Stasiun ini akan dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan canggih dan jaringan pemantauan permanen untuk mengamati tingkat metana, perubahan ekologi, dan aktivitas tektonik.

Pembangunan stasiun ini menimbulkan kontroversi karena lokasinya di perairan sengketa di Laut China Selatan, wilayah yang kaya akan sumber daya alam seperti hidrat metana, kobalt, dan nikel. Negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei menolak klaim kedaulatan China atas wilayah tersebut. Fasilitas penelitian laut dalam ini diperkirakan akan memperkuat posisi China di kawasan tersebut, meningkatkan kemampuan eksplorasi dan pemantauan sumber daya bawah laut yang signifikan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours