Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan setelah Presiden AS Donald Trump menunda bantuan militer ke Ukraina serta pasar bersiap menghadapi kebijakan tarif impor baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Minyak Brent turun 0,75% ke level US$71,08 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,53% menjadi US$68,01 per barel. Penundaan bantuan ke Ukraina dinilai sebagai tanda potensi meredanya konflik, yang dapat berujung pada pelonggaran sanksi terhadap Rusia dan meningkatkan pasokan minyak global.

Laporan dari Reuters mengungkap bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk mengurangi beberapa sanksi terhadap Rusia dalam diskusi mendatang. Namun, analis dari Goldman Sachs menilai bahwa produksi minyak Rusia lebih dipengaruhi oleh kebijakan OPEC+ daripada sanksi, sehingga dampak pelonggaran ini terhadap pasokan minyak masih belum pasti. Selain itu, keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi sebesar 138.000 barel per hari, pertama kali sejak 2022, turut menekan harga minyak, yang sempat turun 2% pada hari sebelumnya dan mencapai level terendah dalam 12 pekan.

Penurunan harga minyak juga dipicu oleh kekhawatiran bahwa kebijakan tarif baru AS akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan energi. AS resmi memberlakukan tarif impor 25% terhadap barang dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% untuk energi dari Kanada. Sementara itu, barang impor dari China akan dikenakan kenaikan tarif dari 10% menjadi 20%. Langkah ini diperkirakan akan berdampak negatif pada aktivitas ekonomi dunia, semakin membebani harga minyak di pasar global.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours