JAKARTA – Direktur BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan bahwa total pendapatan dan penerimaan BPJS Kesehatan pada 2024 mencapai Rp329,96 triliun, terdiri dari pendapatan iuran sebesar Rp166 triliun dan penerimaan lainnya Rp163,96 triliun. Dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Ghufron menegaskan bahwa neraca keuangan BPJS Kesehatan masih aman dan tidak akan mengalami gagal bayar hingga akhir 2025, meskipun banyak isu beredar di media sosial mengenai keterlambatan pembayaran klaim ke rumah sakit.

Meski demikian, beban jaminan kesehatan terus meningkat. Pada 2024, beban tersebut mencapai Rp174,9 triliun, lebih besar dari pendapatan iuran yang hanya Rp165,34 triliun, sehingga terjadi defisit Rp9,56 triliun. Hal ini menyebabkan claim ratio BPJS Kesehatan membengkak menjadi 105,78% di 2024, lebih tinggi dari 104,72% pada 2023. Namun, BPJS Kesehatan masih dalam kondisi sehat karena memiliki akumulasi aset neto dari tahun-tahun sebelumnya.

Ghufron menjelaskan bahwa aset neto BPJS Kesehatan saat ini mencapai Rp49,5 triliun, cukup untuk membayar klaim selama 3,4 bulan, melebihi batas aman yang ditetapkan dalam PP 53/2018. Namun, ia mengingatkan bahwa jika belanja terus meningkat sementara pendapatan stagnan dan inflasi tidak sebanding dengan pengeluaran, maka keuangan BPJS Kesehatan bisa mengalami tekanan di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours